KOTAMOBAGU—Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) atau virus Corona, bakal berakibat terjadinya krisis pangan disejumlah daerah. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pemerintah pusat meminta agar seluruh pemerintah daerah melakukan langkah-langkah antisipasi. Bahkan setiap daerah melaporkan ketersedian pangan diwilayahnya masing-masing.
“Saat ini tiap-tiap daerah harus mengirimkan data ke pusat, untuk sinkronisasi data tentang ketahanan pangan. Data ini dibutuhkan agar ketersediaan dan kebutuhan pangan dapat diukur,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kotamobagu, Nurachim Mokoagow, Jumat (15/5/2020) usai melakukan teleconference bersama pemerintah pusat untuk pembentukan satuan tugas monitoring ketahanan pangan daerah.
Stok pangan di Kota Kotamobagu sendiri kata Nurachim, hingga saat ini masih aman. Dimana untuk ketersediaan pangan pada bulan Mei sebanyak 2.019 ton. Sementara untuk kebutuhan secara keseluruhan 1.295, 87 ton. “Jadi kita masih surplus 753,13 ton. Ini diperuntukan untuk ketahanan pangan selama 1 (Satu) setengah bulan kedepan. Sampai bulan juni,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, untuk kebutuhan selanjutnya masih sedang dihitung. “Sementara dianalisis. Itu untuk ketersediaan sampai bulan Oktober,” jelasnya.
Lanjutnya, Pemkot Kotamobagu juga saat ini membentuk tim lintas sektor untuk ketahanan pangan. “Tim ini ada dari Dinas Pertanian, Perdagangan, Kesehatan dan beberapa intansi terkait lainnya,” pungkasnya. (erwin makalunsenge)
Komentar