Ini Asal Usul Manusia Rambut Merah di Bilalang Bersatu

BolmongNews.com, KotamobaguJika sebagian orang suka mengecet rambutnya dengan bermacam-macam warna, maka diwilayah Bilalang bersatu manusia rambut merah alami pasti akan kita jumpai. Mulai dari usia anak-anak hingga dewasa.

Penyebarannya mulai dari Desa Bilalang I Kecamatan Kotamobagu Utara hingga ke desa Tudu Aog bersatu Kecamatan Bilalang Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong). Bahkan, jumlahnya jika didata kemungkinan hampir 100 orang.

Orang-orang Bilalang ini berasal dari suku Mongondow.

Sipa Pobela warga Bilalang III berambut merah bersama salah satu wartawan. (F: ewin)

Menurut warga desa Tudu Aog Baru, Sudiono Wengke (49), pada abad ke-16 bangsa portugis masuk ke wilayah Bolmong, karena rempah-rempahnya yang cukup melimpah.

Di saat itu, ada salah satu perempuan Bilalang menikah dengan orang portugis.

“Dari hasil perkawinan itu lahirlah anak laki-laki berambut merah,” kata Sudiono kepada BolmongNews.com, Minggu (17/2/2019) saat ditemui di kediamannya.

Namun, berbeda dengan Sudiono, Tokoh masyarakat desa Bilalang I Kecamatan Kotamobagu Utara, Rusli Mokoagow (75)  menceritakan, jika manusia berambut merah ini sudah ada sebelum bangsa portugis masuk diwilayah Bolmong.

“Orang-orang Bilalang berambut merah ini sudah ada sejak lama, sebelum portugis masuk,” kata Mokoagow.

Mokoagow menambahkan, orang-orang tersebut rata-rata memiliki tinggi dan bentuk tubuh yang sama ukurannya dengan orang Mongondow lainnya.

“Kalau masih ada keturunan portugis atau bangsa eropa pasti badannya besar dan tinggi, karena pengaruh gen,” tambahnya.

Konon dikisahkannya, ada satu perempuan saat itu sedang hamil kemudian meninggal dunia.

Geral Andong anak berusia 8 tahun yang berambut merah dari desa Tudu Aog Kecamatan Bilalang. (F: Ewin)

Karena masyarakat belum mengenal agama (sebelum desa bilalang terbentuk), maka jenazahnya disemayamkan dibatang kayu yang sudah dibuat seperti peti (Lunggunon). Setelah itu diletakan diatas pohon kayu yang tak jauh dari rumah.

“Tiba-tiba beberapa hari kemudian ada bayi ditempat itu, tapi masih terbungkus kantung ketuban. Setelah dikeluarkan ternyata rambutnya berwarna merah,” tutur Mokoagow.

Diinformasikan, dari sejumlah literatur, populiasi manusia berambut merah saat ini terbanyak berada di Skotlandia . Rambut merah muncul secara alami dan hanya ada sekitar 1–2% populasi manusia di dunia.

Warna rambut ini muncul lebih lazim terhadap orang-orang berketurunan Eropa Utara atau Barat (2–6%), sedangkan untuk orang-orang wilayah lain rambut ini tidak lazim. Rambut merah tampak dalam orang-orang dengan dua salinan gen resesif di kromosom 16 yang menyebabkan adanya mutasi dalam protein MC1R. (ewin)

Komentar