BOLMONGNEWS.COM, Kotamobagu–Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kotamobagu, memberikan klarifikasi terkait tudingan sejumlah pihak yang menyebut ada kealaian, hingga menyebabkan meninggalnya salah satu pasien beranama Christi Pangalerang asal Desa Kanaan Kecamatan Dumoga Timur.
Kepala Bagian Umum RSUD Kotamobagu Yusrin Mantali menjelaskan, pihak RSUD sudah melakukan penanganan secara maksimal dan sesuai standar prosedur operasional rumah sakit. “Kami sudah berupaya untuk melakukan pelayanan secara maksimal. Sebelum meninggal pasien sempat dirawat sejak siang, setelah dioperasi Sectio Caesarea dengan penyebab kematian suspek emboli,” jelasnya, Minggu (16/2).
Yusrin mengungkapkan, sejak hari Jumat ada sembilan pasien melahirkan yang di operasi. Sembilan pasien itu salah satunya bernama Eka Christi Pangalerang. “Bayinya sehat. Ibunya yang meninggal,” tuturnya.
Setelah kejadian itu, kata Yusrin, manajemen rumah sakit memanggil semua petugas medis yang bertugas saat itu, untuk diminta klarifikasi lewat proses sidang komite medik dan sidang komite keperawatan.
“Tanggal 15 Februari 2020 pihak manajemen, komite medis dan komite keperawatan sudah melakukan pemeriksaan terhadap perawat dan dokter yang bertugas saat itu dan telah dimintai keterangan. Mulai dokter jaga sbagai penanggung jawab, dokter anastesi, dokter kandungan, perawat, perawat jaga, komite perawat dan kepala ruangan. Kesimpulannya memang diagnosanya suspek emboli. Semua keterangan sejak masuk hingga penanganan hingga perubahan-perubahan terhadap pasien sudah kami minta keterangan,” kata Yusrin.
Terkait informasi bahwa kematian diakibatkan kelalaian petugas rumah sakit, Yusrin mengatakan, hal ini perlu pembuktian.(Ewin)
Komentar