BolmongNews.com, Kotamobagu—Kelangkaan tabung gas elpiji 3 Kilogram (Kg) menjadi masalah yang dihadapi hampir seluruh masyarakat Kota Kotamobagu memasuki awal ramadan 1440 H.
Kesulitan mendapatkan gas yang sudah menjadi kebutuhan rumah tangga ini, terjadi sejak beberapa hari jelang ramadan.
Selain sulit ditemukan, dibeberapa tempat harga per tabung gas elpiji bersubsidi ini mencapai Rp45 ribu.
“Sangat sulit mendapatkan gas elpiji tiga kilogram sekarang ini. Hampir semua pangkalan di Kotamobagu saya datangi, rata-rata kosong. Yang ada di warung tapi harganya dua kali lipat dari harga pangkalan. Tapi terpaksa saya beli karena kebutuhan meski harga per tabung 45 ribu,” ungkap Ratna Dewi salah satu ibu rumah tangga asal Kelurahan Upai Kecamatan Kotamobagu Utara, Senin (6/5).
Terpisah Kepala Bagian Ekonomi Sekertariat Daerah (Sekda) Kotamobagu, Alfian Hassan mengatakan, terkait penjualan gas di warung bukan lagi menjadi kewenangan Pemkot Kotamobagu. Ia menjelaskan, Pemkot hanya mengawasi pendistribusian di pangkalan dengan HET yang sudah ditentukan yakni Rp18 ribu.
“Di warung itu diluar dari pengawasan kami. Akan tetapi, kami akan menelusuri gas yang dijual dari warung itu dipasok dari mana,” ujarnya.
Lanjutnya, jika ditemukan ada pangkalan yang memasok tabung gas elpiji ke warung, akan direkomendasikan ke agen untuk memberikan sanksi.
“Tentunya pangkalan yang melakukan itu akan diberikan sanksi tegas,” katanya. (ewin)
Komentar