Inspektorat Daerah Siap Audit Dana BOS

BolmongNews.com, Boltim— Inspektorat Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) dipastikan akan melakukan audit penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk triwulan satu tahun 2019.

Inspektur Daerah Boltim, Dra. Meyke Mamahit MAP mengungkapkan, pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan pengeluaran kas dana BOS yang nantinya akan dilakukan untuk mengukur dan menilai tingkat efektifitas, efisiensi dan ekonomi di setiap sekolah.

“Audit ini bersifat internal. Setiap triwulan kita lakukan audit agar dari segi penggunaan dana akan lebih terarah,” ungkap Meyke, Rabu (08/05) siang tadi.

Lanjutnya, pemeriksaan nantinya akan dilangsungkan setelah diselasaikannya evaluasi Lakip – Sakip di seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Nanti akan ada pembentukan tim untuk melakukan evaluasi Lakip – Sakip.

“Dimungkinkan evaluasi tersebut akan berjalan satu minggu. Usai evaluasi ini kita lanjutkan pemeriksaan internal dana BOS di semua sekolah,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Tutuyan, Rafliton Peasu S.Pd, mengakui, bahwa memang setiap triwulannya pemeriksaan penggunaan dana BOS intens dilakukan oleh pihak inspektorat.

Katanya, mengingat tahun ini pencairan dana BOS sedikitnya mengalami keterlambatan, olehnya pihak sekolah masih melakukan penyusunan laporan terkait penggunaan dana BOS triwulan 1.

“Intinya jika pemeriksaan dilakukan kita pun siap untuk diaudit, sebab semua kegiatan yang dijalankan sesuai dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA) sekolah,” tuturnya.

Rafliton juga menyebutkan tahun ini pihak sekolah SMPN 1 Tutuyan, menerima dana BOS sekitar Rp 36.250.000. Jumlah dana tersebut diperuntukan bagi 145 siswa yang tercatat sebagai penerima bantuan.

“Setiap siswa mendapatkan Rp 1 juta pertahun. Pencairan dilakukan empat tahapan, triwulan satu 20 persen, triwulan dua 40 persen, triwulan tiga dan empat masing – masing 20 persen,” jelasnya.

Sementara itu berdasarkan petunjuk teknis penggunaan dana BOS tahun 2019, dari total anggaran yang dikucurkan masih akan dikurangi 40 persen, untuk 20 persen guna pembelian buku bacaan dan 20 persen lagi guna pembelian alat tulis kantor untuk kebutuhan siswa. (Lee)

Komentar