BNews, BOLSEL— Puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 yang digelar di Alun-alun Molibagu, Minggu (16/11/2025), menjadi podium penting bagi Bupati Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Iskandar Kamaru, di hadapan ratusan tenaga kesehatan.
Bupati menegaskan arah pembangunan sektor kesehatan yang disebutnya sebagai investasi paling strategis bagi masa depan daerah.
Acara bernuansa meriah dengan zumba massal, lomba kebugaran, hingga penilaian puskesmas terbaik itu tak mengurangi substansi pesan Bupati.
Di momen tersebut, Iskandar memaparkan sejumlah agenda reformasi layanan kesehatan yang kini menjadi prioritas pemerintah daerah.
Iskandar mengungkapkan bahwa pemerintah daerah tengah memperkuat layanan kesehatan dari tingkat desa hingga rumah sakit. Salah satu program besarnya adalah pembangunan sembilan Puskesmas Pembantu (Pustu) di sembilan desa.
Selain itu, RSUD Bolsel juga sedang dikembangkan dari tipe C menuju tipe D melalui dukungan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) dari pemerintah pusat.
“Transformasi layanan kesehatan di Bolsel tidak bisa setengah-setengah. Mulai dari Pustu hingga RSUD, semuanya harus meningkat,” katanya.
Menyinggung kondisi fiskal tahun depan, Iskandar mengakui akan ada penyesuaian anggaran. Namun, ia memastikan bahwa pembiayaan BPJS bagi masyarakat tidak akan dikurangi.
“Kami pastikan perlindungan kesehatan untuk masyarakat tetap menjadi prioritas. Tidak boleh ada warga yang berhenti mendapat layanan hanya karena persoalan anggaran,” ujarnya.
Iskandar juga menyoroti pentingnya distribusi tenaga kesehatan yang berkeadilan. Sesuai ketentuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), mulai 2026 setiap Pustu di Bolsel wajib memiliki dua perawat dan satu bidan.
“Ini bukan sekadar aturan, tetapi kebutuhan. Pelayanan dasar harus tersedia setiap saat. Tidak boleh kosong,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Iskandar mengingatkan tenaga kesehatan agar tidak terjebak pada birokrasi administratif.
“Selagi masyarakat memiliki KTP, beri pelayanan dulu. Administrasi bisa menyusul. Jangan biarkan masyarakat pulang tanpa solusi,” katanya.
Ia juga memberi peringatan keras agar tenaga kesehatan tidak melakukan siaran langsung (live streaming) di media sosial saat bekerja. Menurut Iskandar, tindakan tersebut tidak profesional dan berpotensi merusak kepercayaan publik.
“Gunakan media sosial pada tempatnya. Etika profesi harus dijaga,” tegasnya.
Menutup sambutannya, Iskandar mengajak masyarakat mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai bagian dari strategi peningkatan kualitas gizi anak.
“Selamat Hari Kesehatan Nasional. Teruslah menjadi garda terdepan melayani masyarakat,” pungkasnya.
Reporter: Wawan Dentaw







Komentar