BOLMONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow (Bolmong) bersama Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), melakukan Penandatangan Kerja Sama (PKS) tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia asal Bolmong.
Pendatanganan tersebut bertempat di Gedung BP2MI, Jakarta, Rabu, (8/12).
Dengan pendatanganan kerjasama tersebut, tentu ini merupakan pembuktian komitmen Pemkab Bolaang Mongondow (Bolmong), untuk menggenjot penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) terampil dan profesional ke negara penempatan.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow yang langsung menghadiri dan melakukan pendatanagan kerjsama tersebut mengatakan, tentu ini sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah.
Hal ini sejalan dengan perintah undang-undang nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia yang mengamanatkan tanggung jawab untuk memberikan pelatihan kepada Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) asal Bolmong ke negara penempatan.
“Ini peluang sangat bagus bagi warga Bolmong yang ada niat bekerja di luar negeri,” ujar Bupati.
“Selnjutnya, tentu pemerintah akan menyiapkan dana untuk pelatihan bagi para calon pekerja asal Bolmong,” sambung Bupati Yasti Soepredjo Mokoagow.
Menurut YSM julukan Yasti Soepredjo Mokoagow, pemerintah daerah akan selalu mendukung dalam hal memberikan pelatihan kepada masyarakat Kabupaten Bolmong yang berkeinginan bekerja di luar negeri.
“Nantinya kuota pelatihan akan diambil dari setiap desa di Bolmong. Semua persiapan pelatihannya akan bekerjasama dengan pihak perusahan yang difasilitasi dan diinisiasi oleh BP2MI,” tutur YSM.
YSM menambahkan, lowongan kerja di luar harus dimanfaat bagi warga Bolmong. Ini bertujuan untuk pengentasan kemiskinan, sekaligus meningkatkan SDM dan kualitas hidup masyarakat Kabupaten Bolmong.
Selanjutnya Kepala BP2MI Benny Rhamdani, ikut menyampaikan apreasiasi atas penandatanganan PKS ini.
Menurut Benny Rhamdani, ini merupakan bentuk nyata kolaborasi positif antar pemangku kepentingan, baik pemerintah, pemerintah daerah maupun pihak swasta, dalam kerangka untuk melaksanakan salah satu dari 9 program prioritas BP2MI untuk menyiapkan tenaga kerja terampil dan professional.
“Khususnya untuk penempatan negara-negara yang bekerjasama secara G to G dengan Indonesia,” tandas Benny Rhamdani.
(Advetorial)
Komentar