BOLMONGNEWS.COM, Bolmong–Sebut saja Bunga, remaja berusia 16 tahun itu menceritakan pengalaman pahit yang dialaminya kepada Bolmongnews, Senin (23/09/2019).
Ia mengaku termakan bujuk rayu oleh akun dengan foto pria ganteng. Ia memberikan foto bugilnya dengan diimingi mendapat uang beli pulsa data.
Fotonya pun itu kemudian menyebar dan jadi viral di desa tempat tinggalnya. Ia merasa marah, sedih bercampur malu. Foto itu sebagaimana diamati begitu vulgar. Ia bergaya bak model porno.
Gadis berkulit hitam manis ini mengaku, awalnya ia berkenalan dengan seorang pria di facebook. Pria yang diduga akun palsu itu mengajaknya chatting. Lama kelamaan keduanya akrab. Kemudian permintaan aneh muncul. “Ia minta foto bugil saya katanya nanti dia kasih pulsa data,” kata dia.
Wajah ganteng si pria dan bujuk rayunya membuat pelaku yang masih lugu tertipu. Ia berpikir fotonya hanya bakal jadi koleksi pribadi. “Kemudian ia minta foto lagi saya menolak kali ini karena ia tidak menepati janji yakni memberi kuota paket data,” kata dia.
Namun si pria mengancam akan menyebar fotonya. Dan si pria benar benar melakukannya.
“Foto bugil saya beredar yang anehnya di WA orang orang yang saya kenal,” kata dia.
Foto itu pun menggemparkan seisi kampung. Ternyata ada lima gadis yang foto bugilnya diedarkan akun pria ganteng itu. “Empat diantaranya saya kenal,” beber dia.
Beredarnya foto itu mendatangkan petaka. Ayahnya geram dan berupaya memukulinya.
Ia diungsikan ke gereja. Sempat terjadi kebingungan dimana ia menginap, di polsek tak bisa, di dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak tak ada shelter. Akhirnya ia beroleh sebuah tempat aman untuk sementara.
Dirinya merasa cemar, berdosa dan patut dihukum. Selama ini ia tergolong remaja yang rajin beribadah. “Saya merasa sangat berdosa, entah mengapa saya melakukan ini,” kata dia
dengan frustasi. Seorang staf Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP3A) Bolmong coba menguatkannnya. Begitu pula pihak gereja yang mengantarnya. “Sampai di rumah kamu ke gereja dan berdoa minta ampun,” kata Staf BP3A.
Ia menangis tersedu sedu. Kepala BP3A Bolmong Farida Mooduto menduga ada empat korban lagi. Semuanya masih remaja dan bersekolah. “Dua diantaranya sudah lapor ke Polres Kotamobagu,” kata dia.
Dikatakan Farida, pihaknya bakal mengawal kasus ini. Korban akan difasilitasi untuk mengadakan pelaporan dan akan dilindungi. “Harus ditangkap siapa pelakunya,” kata dia. (Viko)
Komentar