BolmongNews.com, Boltim– Sedikitnya tiga dari dua puluh empat paket pekejaan di bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), dikabarkan masih terkendala masalah hibah lahan dari sebagian masyarakat maupun pihak perusahaan.
Ketiga paket tersebut diantaranya, pembangunan sekaligus pengaspalan jalan Tutuyan – Inalom senilai Rp 7 miliar, pembangunan jalan Togid – Hulu Sita senilai Rp 500 juta dan pembangunan jalan perkebunan Tualang Modayag senilai Rp 450 juta.
Kepala Dinas PUPR Boltim, Sahrul Abdul Muis ST mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan koordinasi dengan pemegang hibah lahan yang diperuntukan buat tiga paket pekerjaan tersebut.
“Semua paket di PUPR sudah masuk tahap tayang untuk ditender oleh ULP. Namun karena masih ada kendala mengenai hibah lahan, sementara tiga paket masih ditahan sembari menunggu kepastian hibah sebagai syarat kelengkapan,” ungkap Muis, pada Senin (13/05).
Lanjunya, faktor utama terkendalanya hibah lahan ada pada pemegang kuasa lahan hak guna usaha yakni PT Ranomouth. Kata dia, soal kejelasan hibah sudah ada pemisahan dengan aset perusahaan, namun pihak pemda belum mengantongi surat pemisahan lahan hibah tersebut.
“Kita tinggal tunggu surat dikantongi, jika surat hibah sudah siap maka kita tayang susulan untuk tiga paket tersebut,” jelasnya.
Muis menambahkan, jumlah paket yang diajukan untuk proses tayang berjumlah 47 kegiatan yang bersumber pada APBD 2019. Anggaran yang disiapkan sekitar Rp 80 miliar.
“Untuk Bina Marga 24 paket kegiatan, SDA 9 paket kegiatan, dan Cipta Karya 14 paket kegiatan. Selain itu, terdapat pula 4 paket Pamsimas dan Spal 2 paket kegiatan,” tutupnya. (Lee)
Komentar