BolmongNews.com, Boltim— Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) belum bisa memastikan tentang adanya kejelasan pembangunan lanjutan jalan perkebunan Tutuyan – Inalom di tahun 2019.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Boltim, Sahrul Abdul Muis menjelaskan, bahwa untuk pembangunan jalan tersebut bukan merupakan akses jalan menuju lahan perkebunan masyarakat.
Oleh karenanya belum memfokuskan anggaran di tahun 2019. Jalan itu nantinya akan melingkar diatas areal perkebunan PT. Ranomouth.
“Jalan itu dibangun untuk menduduki beberapa hektare areal perusahaan, termasuk kawasan pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan bukan jalan menuju perkabunan,” Ungkap Muis, Selasa (07/05) diruang kerjanya.
Katanya, meskipun penamaan jalan itu merupakan akses jalan kebun yakni Inalom, namun diberlakukannya hal tersebut karena banyaknya interfensi kepentingan menjelang tahun politik dan semua yang diusulkan di jalan itu termasuk program dadakan.
“DPRD meminta agar jalan perkebunan dibangun sementara minimnya ketersediaan anggaran. Kita bangun seadanya disesuaikan dengan anggaran sebab itu penganggaran akhir tahun,” terang Muis.
Dijelaskannya pula, sejak dimulaikannya penganggaran tersebut tidak satupun perencanaan dalam jalan itu bahwa akan diarahkan ke jalan perkebunan.
Intinya pihak pemda melalui PUPR lebih fokus pada pembangunan sarana prasarana penunjang ekononi masyarakat di Ibukota.
“Sebab lokasi yang diusulkan pertama oleh desa tidak mendapatkan hibah dari pemilik lahan untuk pelebaran. Intinya kita menyelamatkan anggaran agar dapat terserap untuk penataan ibukota,” pungkasnya.
Sekedar informasi, penganggaran untuk pembangunan jalan Tutuyan – Inalom yang dikerjakan berdasarkan nomor kontrak 95/D.11/DPU-PRASKIM/B.BM/SP/X/2018, menelan biaya sekitar Rp 2,4 miliar. Penganggaran bersumber pada Dana Alokasi Umum (DAU) 2018 dalam program pembangunan jalan dan jembatan oleh Dinas PUPR Boltim. (Lee)
Komentar