BNews, POLITIK – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Kotamobagu, Royke Kasenda, mengkritisi maraknya ekspansi mini market nasional berjejaring di wilayah Kota Kotamobagu.
Royke menyampaikan, meskipun kehadiran ritel modern tersebut membawa beberapa manfaat, namun dampak negatif terhadap pengusaha lokal dan ekonomi kerakyatan tidak bisa diabaikan.
Menurutnya, banyaknya izin yang diberikan kepada mini market nasional berpotensi mematikan toko-toko tradisional dan warung rakyat di sekitarnya.
Di mana kata dia, akan terjadi penurunan omset pengusaha lokal yang memiliki usaha serupa, serta aliran keuntungan yang tidak kembali ke daerah.
“Keuntungan mereka dikirim ke pusat, bukan berputar di ekonomi lokal. Sementara warung rakyat di sebelahnya justru pelan-pelan mati. Ini tidak sehat,” kata Royke, Rabu (25/6/2025).
Royke meminta pemerintah daerah agar mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi jangka panjang, dalam memberikan rekomendasi dan izin usaha.
Ia juga menekankan adanya pembatasan terhadap jumlah outlet mini market nasional yang masuk ke Kotamobagu.
“Kalau pun mereka tetap beroperasi, minimal CSR-nya harus diarahkan untuk pembinaan UMKM. Jangan hanya ambil untung, tapi abaikan dampak sosialnya,” ujar Royke.
Ia menegaskan bahwa Fraksi PDIP akan terus menjalankan fungsi pengawasan terhadap kebijakan daerah yang dianggap tidak berpihak pada rakyat kecil, dan mengingatkan bahwa investasi harus membawa manfaat yang berkeadilan, bukan hanya untuk pemilik modal besar.
“Kita tidak menolak modernisasi, tapi jangan sampai itu menindas pelaku usaha lokal, pemerintah harus hadir sebagai penyeimbang,” tandasnya.***
Komentar