Angka Stunting di Bolsel Turun, Terbaik ke II se – Sulut

BNews, BOLSEL – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) kembali membuktikan komitmennya dalam menurunkan prevalensi stunting melalui berbagai program inovatif.

Dimana, hingga akhir Desember 2024 telah mencapai Aksi 7 dari 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting yang direncanakan.

Itu terlihat pada pelaporan hasil pengukuran balita dan baduta melalui aplikasi e-PPGBM serta Web Monitoring Aksi Bangda Kemendagri.

Capaian Penurunan Stunting yang Signifikan
Berdasarkan data terbaru oleh Mendagri

“Prevalensi stunting di Bolsel berhasil ditekan dari 2,97% pada 2023 menjadi 2,19% pada 2024,” kata Dedy.

Penurunan ini terlihat signifikan dibeberapa kecamatan, seperti:

Kecamatan Helumo: dari 4,3% menjadi 2,5%. Kecamatan Bolaang Uki: dari 4,8% menjadi 3,3%. Kecamatan Pinolosian Timur: dari 2,2% menjadi 0,6%.

Keberhasilan ini menempatkan Bolsel sebagai salah satu daerah dengan progres tercepat dalam upaya penurunan stunting di Provinsi Sulawesi Utara.

Meskipun demikian tambah Deddy data e-PPGBM menunjukkan hasil yang positif, hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) mencatat prevalensi stunting di Bolsel sebesar 33% pada 2023.

Sinergi Pemerintah dan Komunitas

Program Bolsel Tuntaskan Stunting (BTS) yang diluncurkan sejak awal 2023 menjadi motor utama keberhasilan ini.

Program yang didukung berbagai organisasi masyarakat, filantropi, dan perusahaan swasta ini berjalan tanpa menggunakan APBD, menunjukkan kekuatan sinergi antara pemerintah dan komunitas.

Atas pencapaian ini, Pemkab Bolsel meraih penghargaan Terbaik II se-Sulawesi Utara dalam Penilaian Kinerja 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting 2023.

Ke depan, kata Deddy Pemkab Bolsel bertekad mencapai target nasional RPJMN 2024 dengan prevalensi stunting di bawah 14%.

“Kami berkomitmen untuk terus memperkuat kolaborasi dan inovasi demi mewujudkan generasi yang sehat dan berkualitas,” ujar Deddy.

Reporter: Wawan Dentaw

Komentar