BolmongNews.com, Palu- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan data sementara, 5 orang korban hilang akibat tsunami yang terjadi di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Kepala Pusat Data Dan Informasi BNPB Sutopo Purbo menyatakan, berdasarkan laporan mereka hilang di Pantai Talise.
“Satu keluarga berisi 5 orang dilaporkan hilang karena tsunami di Pantai Talise. Kami masih terus update informasi dari BPBD,” kata Sutopo, Jumat (28/9).
Sementara itu, Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono membenarkan tsunami sempat terjadi di Palu. Pihaknya tak bisa memastikan berapa ketinggian gelombang tsunami.
Namun, dia memperkirakan gelombang tsunami tersebut berkisar 1,5 meter sampai 2 meter.
“Ini tsunami sudah terjadi, BMKG bilang sudah berakhir, artinya tsunami sudah enggak ada lagi, daerah pantai Palu sudah aman, tsunami sudah terjadi beberapa waktu lalu, kemungkinan 1,5 meter sampai 3 meter,” katanya, Jumat (28/9) dilansir melalui merdeka.com.
Dia memastikan saat ini sudah sudah tak terjadi. Sebab, tsunami terjadi beberapa saat setelah gempa 7,4 SR terjadi. Karenanya, masyarakat bisa kembali ke rumah masing-masing.
Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono memastikan bahwa tsunami terjadi cukup tinggi.
“Kami belum data konkret, tapi ketinggian antara 1,5 meter sampai 2 meter,” kata Rahmat.
Terpisah, Kepala Stasiun Geofisika Kota Palu, Cahyo Nugroho, belum bisa memastikan korban jiwa akibat tsunami di Kota Palu.
Hal itu dikarenakan jaringan komunikasi yang terputus akibat gempa.
Lanjutnya, tsunami menyebabkan sebuah kapal melintang di tengah jalan, yang berlokasi di Kecamatan Mamboro, Kota Palu.
“Belum ada yang jalan keluar. Komunikasi pun terputus akibat gempa. Efek tsunami sementara ini berdasarkan hasil observasi kami itu ada sebuah kapal yang melintang di tengah jalan,” ungkap Cahyo.
Data dirangkum, gempa pertama kali terjadi dengan magnitudo 5,9 pada pukul 13.59 WIB. Dari informasi BMKG, pusat gempa berada di darat, 61 kilometer sebelah utara Palu. Gempa yang pusatnya berada di kedalaman 10 kilometer ini dirasakan di Palu, Donggala, Sulawesi Tengah.
Berdasar data dari situs BMKG, sejumlah gempa susulan kemudian terjadi.
Yang paling besar adalah gempa bermagnitudo 7.4 (sebelumnya disebutkan 7.7) pada pukul 18.02 Wita.
BMKG menyatakan gempa yang berpusat di kedalaman 10 km dan berlokasi 27 km sebelah timur laut Donggala, Sulawesi Tengah, ini berpotensi tsunami. BMKG menyatakan peringatan dini tsunami berakhir pada pukul 17.37 Wita. (Mdc/ewin)
Komentar