BNews, KOTAMOBAGU —Mewakili Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara, Sekretaris Daerah (Sekda) Kotamobagu Sofyan Mokoginta, membuka langsung kegiatan disemenasi dan rencana tindaklanjut hasil kajian dan analisa kasus stunting tingkat Kota Kotamobagu yang dilaksanakan di Aula Hotel Sutan Raja, Kamis (03/11/2022).
Sofyan Mokoginta mengatakan tujuan dari kegiatan itu untuk meningkatkan pemahaman tentang kasus stunting yang ada di Kotamobagu.
“Melalui kegiatan ini, tentunya kita dapat meningkatkan komitmen kita bersama baik dengan Oragnisasi Perangkat Daerah (OPD) dan stackholder guna untuk intervensi penurunan stunting di Kotamobagu, untuk mencapai target yang kita inginakan yaitu 14 persen, semoga hal ini dapat tercapat,” kata Sofyan.
Sofyan menjelaskan kasus stunting di Kotamobagu pada tahun 2021 mencapai 2,61 % atau 169 balita dari 1409 sasaran.
Namun dari 1409 sasaran ini pengukuran yang dilakukan baru mencapai 70 %, dari hasil ini kita belum bisa mengetahui kondisi sebenarnya dengan capain 70 %.
“Pada tahun 2022 ini di akhir Oktober atau awal bulan November kita sudah mencapai 90,9 % dari yang di targetnya 7026 sasaran balita, kita sudah melakukan pengukuran 7020 balita dengan hasil 2,7 persen atau 188 balita , jika kita bandingkan dengan tahun 2021 kemarin, yang lebih banyak di ukur pada tahun 2022 ini,” tuturnya.
Sofyan mengatakan bahwa penanganan kasus stunting menjadi prioritas Pemerintah Kotamobagu.
“Berdasarkan perintah dari ibu wali kota untuk mencari strategi yang efektif dan efisein dalam menangani stunting, maka kami merumuskan program penanganan stunting yaitu satu perangkat daerah bertangung jawab dalam satu desa atau keluarahan lokus, program ini tentunya akan di perkuat dengan SK Wali Kota sehingga dapat terlaksanan dengan baik,” ujarnya.
Peliput: Miranty Manangin
Komentar