BolmongNews.com, Kotamobagu—Tercatat sejak tahun 2013 hingga tahun 2018 sebanyak 79 kasus penderita HIV/AIDS di Kotamobagu. Dua diantaranya sudah meinggal dunia dan sisanya masih dalam tahap pengawasan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotamobagu.
“79 kasus tapi itu sudah terjadi sejak 2013 sampai 2018. Kami akan buat pengawasan para penderita ini, mulai dari pasangannya siapa dan dengan siapa yang bersangkutan jalan,” ungkap Kepala Dinkes Kotamobagu,m Devi Ch Lala, pekan kemarin.
Meski begitu, pihaknya meminta masyarakat agar tidak mendiskriminasi warga yang terindikasi penyakit tersebut.
“Jangan mendiskriminasi agar mereka tidak mengalami stres berat. Bisa-bisa si penderita meninggal bukan karena penyakitnya namun karena deperesi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Harianti Sutarjo menambahkan, ada tiga faktor yang menyebabkan penyebaran virus HIV/AIDS tersebut. Yaitu, hubungan seksual, jarum suntik dan ibu yang terkena virus kemudian dia menyusui, maka anaknya bisa terkena virus itu.
Tahun ini ia menerangkan, pihaknya juga tengah mengadakan rapid screening atau alat pendeteksi cepat virus HIV/AIDS.
“Ada beberapa kelompok beresiko yang perlu dilakukan screening. Dari 2014 kami sudah melakukan screening dan hingga saat ini belum ada yang terdeteksi dan itu adalah pemeriksaan tahap awal untuk HIV, yang dilakukan dua tahun sekali,” terangnya. (tr-01/ewin)
Komentar