BOLMONG – Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Yasti Soepredjo Mokoagow, mengajak para Petani yang masih jadi Penambang untuk kembali bertani.
Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow sampaikan hal ini, saat mengahadiri sekaligus membuka Musyarawah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan, di Balai Desa Bakan, Lolayan, Sabtu, 19 Februari 2022.
“Saya ajak para petani yang masih jadi Penambang agar kembali bertani saja,” ucap Bupati Yasti.
Menurut Bupati Yasti, dari data saat ini, Kabupaten Bolmong mempunyai penambang sekitar 5000 orang.
Dari data yang diperoleh, paling banyak adalah petani yang beralih profesi.
Sehingga, ini yang mengakibatkan lahan tidur yang tidak sedikit di Kabupaten Bolmong.
Padahal lanjut Bupati Yasti, dari 5000 penambang yang ada di Kabupaten Bolmong ini yang berhasil hanya sekitar 100 orang saja.
“Jadi presentasinya sangat kecil. Tidak semuanya berhasil,” sebut Bupati Yasti.
“Maka dari itu, lebih baik para petani yang jadi penambang ini, kembali jadi petani saja,” sambung Bupati Yasti.
Mantan anggota DPR RI ini mengaku, jika saat ini pemerintah Telah menyiapkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi petani Kabupaten Bolmong.
Sehingga, kata Bupati Yasti, para petani tidak kesulitan lagi dalam hal mencari modal.
Banyaknya petani yang beralih menjadi penambang, tentu itu warga yang beralih profesi tersebut tak perlu merasa khawatir dengan modal nanti.
Tak hanya KUR, para petani juga nantinya akan dijamin dengan asuransi Jasindo, bilamana terjadi gagal panen. Semua dipermudah untuk petani.
“Jadi semuanya sudah dimudahkan, kalau gagal panen ada aspirasi Jasindo,” ungkap Bupati Yasti.
Disamping itu, sejumlah capaian Pemerintah Daerah (Pemda) ikut dipaparkan Bupati Yasti Soepredjo Mokoagow, dihadapan para peserta Musrembang yang hadir.
Mulai dari pembangunan Kawasan Industri Bolaang Mongondow (Kimong) yang akan segera running di bulan Maret 2022 ini.
Bupati Yasti ikut berterima kasih kepada semua masyarakat, yang sudah mendukung kepemimpinannya selama ini.
“Saya berterima kasih atas dukungan semua masyarakat Lolayan. Tanpa bapak dan ibu, maka pencapaian ini tidak akan tercapai,” tandasnya.
(Yudi Paputungan)
Komentar