BOLMONG—Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Tahlis Gallang membuka kegiatan pembinaan klien pemasyarakatan, Kamis (27/5).
Kegiatan itu sendiri merupakan tindaklanjut kerjasama antara Pemkab Bolmong dan Balai Pemasyrakatan (Bapas) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), terkait pembinaan kepada para Napi.
Dalam sambutannya, Tahlis mengatakan, mudah-mudahan kerjasama tersebut berkelanjutan, serta memberikan manfaat yang positif.
“Terutama bagi klien pemasyarakatan dan seluruh masyarakat Bolaang Mongondow,” katanya.
Ia menjelaskan, kegiatan tersebut berawal dari bincang-bincang melihat fenomena kehidupan masyarakat yang ada di Bolmong.
Ia mendapatkan bahwa ternyata klien pemasyarakatan di Kabupaten Bolmong sudah cukup banyak.
“Kemudian, setelah saya kroscek di Dinas/Instansi terkait ternyata ada beberapa kegiatan yang bisa langsung dijadikan sebagai sarana untuk membina teman-teman yang masuk klien pemasyarakatan ini, juga sebagai sarana untuk mewujudkan kerjasama antara pihak Balai Pemasyarakatan dengan Pemkab Bolmong,” jelasnya.
Tahlis menambahkan, pemerintah daerah tiap tahunnya ada kegiatan serupa. Namun tahun lalu tidak digelar akibat pandemi Covid-19.
“Tahun ini belum tahu dibikin atau tidak, tapi mudah-mudahan bisa dibikin,” ujarnya.
Lanjutnya, ada kegiatan pelatihan keterampilan, terutama bagi mereka yang masuk kategori PMKS, di mana melatih untuk menjadi terampil, sehingga bisa membuka usaha baru dan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di Bolmong.
“Selain itu, sasaran kita mengurangi angka pengangguran dan yang paling utama adalah mengurangi angka kriminalitas,” ujarnya.
Dari data dan informasi yang didapatkannya dari Bapas, Tahlis mengungkapkan, para klien pemasyarakatan rata-rata menginginkan terjun langsung ke dunia usaha, di mana dilatih keterampilannya.
“Mereka pun ingin diperlakukan seperti masyarakat biasa. Ingin kembali ke tengah-tengah masyarakat dan keluarga tanpa beban psikologis dan punya keahlian yang luar biasa sehingga mempunyai nilai manfaat, baik bagi keluarga maupun di lingkungan sekitarnya,” terangnya.
Atas dasar pemikiran itu, pihaknya membicarakan lebih serius dengan pihak Bapas.
“Karena ini sinkron sekali dengan apa yang diprogramkan oleh Pemda Bolmong. Bahkan, setelah kita latih biasanya diikuti dengan pemberian bantuan. Tapi, kalau tidak ada dalam bentuk uang tetapi peralatan,” tandasnya. (*)
Komentar