BOLMONG—PT Karunia Kasih Indah (KKI), Agricore Group yang terletak di Desa Babo Kecamatan Lolak Kabupaten Bolaang Mongondow, melakukan budidaya tanaman porang.
Penanaman dengan metode tumpang sari oleh perusahan kelapa sawit itu, dilakukan bersama masyarakat desa setempat.
Menurut Suyono dari PT KKI, penanaman porang sudah dilakukannya sejak lama, sebelum harga porang itu naik seperti saat ini.
“Asumsi sebagian orang, lahan di perkebunan sawit itu tidak bisa difungsikan. Tapi nyatanya kita bisa fungsikan dengan menanam porang yang punya nilai jual tinggi,” katanya.
Lanjutnya, terdapat sejumlah warga khususnya petani jagung mulai menanam porang di antara tanaman sawit. Mereka mendapatkan bibit dari pinggiran hutan.
“Porang ini nantinya bisa diolah menjadi tepung. Sama halnya dengan tepung berbahan baku singkong, tepung porang juga dapat digunakan untuk membuat aneka makanan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, masa panen porang biasanya dilakukan dalam satu musim tanam. Yakni, enam sampai delapan bulan.
“Hasil panennya berupa bibit baru atau disebut katak. Jadi cukup sekali beli bibit selanjutnya dapat dihasilkan bibit baru tiga kali lipat berupa biji katak,” jelasnya.
Sementara umbi porang dibiarkan tumbuh kembali saat musim hujan pada bulan November dan Desember. Pada musim tanam kedua atau dua tahun, bibit yang berasal dari buah katak sudah bisa dipanen.
(*/Erwin Makalunsenge)
Komentar