KOTAMOBAGU—Terletak dibawah bukit dan kaki gunung, menjadi berkah tersendiri bagi Desa Sia’ Kecamatan Kotamobagu Utara. Desa dengan penduduk kurang lebih 340an itu, kini tengah berbenah, menata semua potensi yang dimilikinya.
Keindahan alam bagi desa yang berada diwilayah perbatasan Kota Kotamobagu dan Kabupaten Bolaang Mongondow ini, sangat layak dijadikan sebagai tempat wisata.
Pemandangan yang eksotis dan hamparan pepohonan dengan beragam jenis, juga menjadi nilai tersendiri. Bahkan, dipastikan mampu menyita perhatian serta decak kekaguman bagi para pengunjung.
Suguhan keindahan alam tersebut, tentunya telah menjadi sebuah komitmen bersama baik masyarakat, pemerintah desa maupun pemerintah daerah untuk dikelola sebagai destinasi wisata alam di Kotamobagu.
Lewat sentuhan dana desa tahun 2019 sebagai sumber pembiayaan utama, penataan tempat yang diberi nama wisata alam bukit bambe’an itu mulai dikembangkan. “Di tahun 2020 ini juga sebenarnya telah dianggarkan, tapi karena pandemi Covid-19, program ini tidak berjalan. Sebagian anggaran masih digeser untuk penanganan Covid-19,” ungkap Kepala Desa (Sangadi) Sia’ Herto Balansa, Senin (26/10/2020).
Beberapa item pekerjaan yang sempat tertunda karena Covid-19, terang Herto diantaranya, pembangunan jalan wisata, pembuatan gazebo dan beberapa fasilitas pendukung lainnya.
“Untuk akses jalan masuk ke lokasi sudah dikerjakan terlebih dahulu, tinggal pembukaan jalan menuju puncak dan itu juga sudah kami alokasikan lewat APBDes perubahan tahun 2020, anggarannya kurang lebih Rp200 juta rupiah,” ungkapnya.
Lanjutnya, di tahun 2021 mendatang Pemerintah Desa Sia’ menjadikan program pembangunan wisata alam ini sebagai prioritas. Dimana hal tersebut juga sudah diputuskan berdasarkan musyawarah desa.
“Alokasi anggaran sebesar Rp1 Miliar lebih bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa. Ini sudah tertuang dalam RAPBDes Tahun 2021 sesuai kesepakatan melalui rapat musyawarah desa antara Pemerintah desa, BPD dan masyarakat,” kata Herto.
Pekerjaan yang akan dibiayai lewat dua sumber anggaran tersebut diantaranya, pembuatan lahan parkir, rumah panggung sebagai tempat pertemuan umum di lokasi puncak, gazebo atau pondok, toilet umum, kolam permandian serta pembuatan berbagai wahana permainan lainnya yang bernuansa alam.
“Kami berharap, nantinya objek wisata ini jika sudah mulai berjalan dapat memberikan nilai tambah bagi pendapatan asli desa (PADes),” harapnya.
Selain sebagai alternatif tempat liburan, pesona alam desa sia juga sangat baik dijadikan lokasi camping bagi keluarga maupun para pelajar, untuk belajar lebih jauh tentang alam. (Erwin Makalunsenge)
Komentar