Permintaan Tanaman Alpukat Okulasi Meningkat

KOTAMOBAGU—Permintaan bibit tanaman alpukat sambung pucuk atau okulasi, meningkat. Tanaman buah yang memiliki khasiat dan manfaat bagi kesehatan tubuh ini, mulai banyak diminati warga. Tingginya jumlah permintaan pasar, menjadi peluang usaha yang memberikan keuntungan besar.

Seperti yang dilakukan Akbar Damopolii warga Kelurahan Motoboi Kecil Kecamatan Kotamobagu Selatan. Dengan usaha budidaya tanaman, pemuda berusia 28 tahun ini mampu mendapatkan hasil jutaan rupiah per bulan. “Jenis tanaman yang banyak di pesan para pembeli, salah satunya tanaman alpukat okulasi. Yang saya tanam ada beberapa jenis, ada Aligator dan Miki, untuk sebulan omset dari penjualan bibit ini 8 sampai 10 juta, Per pohon ada yang 35 ribu dan 150 ribu, sesuai jenisnya,” kata Akbar, Selasa (8/9/2020).

Bibit tanaman Alpukat di lokasi budidaya milik Akbar Damopolii. (Foto: Erwin Makalunsenge)

Akbar mengungkapkan, para pembeli tidak hanya berasal dari Kota Kotamobagu saja. Bahkan dari luar provinsi Sulawesi Utara. “Rata-rata bibit yang saya tanam sekarang ini sudah di pesan terlebih dahulu oleh pembeli. Ada yang dari wilayah Bolmong Raya ada juga dari Gorontalo dan Sulawesi Tengah,” ungkapnya.

Menurut Akbar, ia hanya mampu menyiapkan hingga 5000 pohon tanaman alpukat dalam sekali semai. Hal tersebut disebabkan, karena sulitnya mendapatkan biji alpuka, dan proses sambung pucuk atau okulasi yang harus menunggu waktu yang cukup lama. “Biji Alpukat biasanya saya beli dari cafe atau restaurant. Setelah semai, dibutuhkan lagi waktu 6 bulan baru bisa dilakukan proses okulasi. Setelah itu selesai, menunggu lagi waktu satu hingga dua bulan untuk siap tanam,” ujar alumni STM Cokroaminoto jurusan Otomotif itu.

Selain tanaman Alpukat, akbar juga melakukan budidaya tanaman kakao, durian okulasi dan beberapa komoditas tanaman lainnya. Untuk para pembeli bisa langsung ke kediamannya atau melalui WhatsApp 085343973206. (Erwin Makalunsenge)    

Komentar