BOLMONG – Sejumlah investor China tengah antri ke Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong). Begitu pandemi Covid 19 usai, mereka bakal menyerbu Kawasan Industri Mongondow (Kimong) yang digagas oleh Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow.
Serbuan negara tirai bambu ini adalah peluang bagi warga Bolmong. Apalagi bagi yang pintar berbahasa Mandarin.
Langkah bijak ditempuh Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow. Sebelum era serbuan investor itu tiba, Yasti sudah pasang kuda kuda. Sumber Daya Manusia (SDM) handal pun disiapkan. Penguasaan bahasa Mandarin jadi dasarnya.
Upaya menuju kesana pun dirintis Kepada pihak Universitas Dumoga Kotamobagu (UDK), Yasti mengusulkan berdirinya program studi bahasa mandarin. “Saya usul dirikan prodi bahasa mandarin dan Iinggris,” katanya.
Yasti menyebut, pihak universitas tak usah pusing cari guru. Ia akan minta investor sediakan guru bahasa mandarin.”Investor bersama pemerintah juga punya tanggung jawab para rakyat. Jangan mereka cuma mengeruk kekayaan daerah ini,” kata dia.
Yasti mengungkapkan, investor China sudah antri masuk Bolmong. Untuk itu, pemuda Bolmong harus paham bahasa mandarin agar supaya menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Sebelumnya Bupati Yasti dan Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey telah menargetkan, rencana induk (masterplan) pengembangan Kimong bisa diselesaikan pada 2020, namun karena pandemi Covid-19, agenda pun tertunda.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Daerah Sulut, Frangky Manumpil mengatatakan, Kimong diprediksi akan menelan investasi sebesar Rp30 triliun. “Nantinya pada Kimong akan dibuat 600 pabrik dan tahap pertama ada sekitar 200 pabrik. Yang diisi untuk industri logam, holtikultura, perkebunan dan lain-lain,” ujar Frangky beberapa waktu lalu.
Tak hanya pabrik saja yang akan dibangun, di lokasi Kimong, kata mantan Karo Perekonomian ini, juga akan ada perumahan dan terintegrasi dengan Bandara Loloda Mokoagow tepatnya di Kecamatan Lolak.
“Hadirnya Kimong akan menyerap banyak tenaga kerja lokal. Pastinya meningkatkan pendapatan daerah terlebih di daerah Bolaang Mongondow Raya menjadi kawasan kota baru yang lebih maju,” imbuhnya.
Dia menambahkan urusan proses perizinan terkait dengan pembangunan di Kimong tidak akan dipersulit.
“Kami pastinya fasilitasi dan permudah perizinan. Karena Kimong ini segera terwujud akan melengkapi dua kawasan yang sebelumnya telah terlebih dahulu ada di Bumi Nyiur Melambai, yakni Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung dan KEK Pariwisata yang ada di Likupang, Kabupaten Minahasa Utara (Minut),”tambahnya.(Viko)
Komentar