BOLMONG–Ratusan warga Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolmong, duduki kantor DPRD, Senin (29/06).
Mereka minta keadilan atas pertambangan di desa tersebut. Ada lima tuntutan warga. Salah satunya adalah minta aparat stop memenjarakan penambang lokal serta minta pemerintah melindungi dari diskriminasi pengusaha. Tuntutan lainnya adalah menghentikan aktivitas PT JRBM.
Unjuk rasa kali ini bisa dibilang aksi semesta bakan. Semua warga Bakan turun, dari penambang, orang tua, ibu rumah tangga hingga anak anak. Bahkan ada balita yang dibawa warga. Nita salah satu ibu rumah tangga mengaku terpanggil melawan semua ketidakadilan yang dialami warga.
“Masak suami kami menambang di tanah kami sendiri malah ditangkap, sedang orang luar leluasa menambang,” kata dia.
Lanjut dia, pertambangan adalah segala galanya bagi warga. Dengan menambang, mereka bisa sekolahkan anak. Hal yang diluar mimpinya yang tak pernah mengecap bangku sekolah. “Tapi semua ini coba direnggut dari kami, cacing pun jika diinjak melawan apalagi manusia, kami sudah tak tahan lagi,” kata dia.
Irawan Damopolii salah satu korlap aksi membeber, warga menuntut agar pertambangan di Bakan segera dibuat WPR. “Kami minta dibuat WPR, agar supaya dikelola profesional untuk warga,” katanya.
Anggota DPRD Bolmong Febrianto Tangahu menunjukkan keberpihakannya pada warga di dapilnya. Anto panggilan akrabnya menyambut warga. Ia berjanji akan memperjuangkan aspirasi warga.
“Kami ada di sini untuk warga, seterusnya kami akan memperjuangkan aspirasi warga,” kata Anto.
Menurut Anto, anggota DPRD ada karena rakyat. Saat rakyat berteriak, anggota DPRD akan berteriak lebih lantang lagi. “Kami ada untuk kalian,” katanya.
Ketua DPRD Bolmong Welty Komaling membeber, DPRD Bolmong mendorong Pemkab Bolmong untuk menjadikan pertambangan disana WPR. Terkait ketidakadilan yang dialami warga, ia janji akan memanggil pihak eksekutif dan JRBM.
Asisten 1 Pemkab Bolmong Deker Rompas mengatakan, usulan WPR sudah jadi program pemerintah. “Hanya saja mewujudkannya tak semudah itu, tapi kita tetap berupaya melaporkan ini ke pimpinan,” kata dia. (Viko)
Komentar