BOLMONG--Proses pemakaman jenazah pasien terkait virus Corona (Covid-19) wajib dilakukan dengan prosedur khusus.
Tak banyak orang rela bertugas mengurus jenazah, baik yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP), maupun yang sudah dinyatakan positif Covid-19. Sebagian di beberapa wilayah di Indonesia warganya menolak pemakaman pasien terkait Covid-19.
Namun di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), rupanya muncul kisah heroik sejumlah peiabat Bolmong maupun pihak kepolisian ikut terjun langsung memakamkan pasien terkait Covid-19 di Desa Passi, Kecamatan Passi Barat, Rabu (24/06).
Mereka adalah Kadis Kesehatan Bolmong dr Erman Paputungan, Camat Passi Barat Marief Mokodompit, Kabid P2P Dinkes Yusuf Detu, serta Kapolsek Passi Iptu Amri Momijo.
Diketahui sebelumnya, juru bicara Satgas Covid-19 Bolmong dr Deby Kulo mengatakan, pasien yang meninggal itu masih berumur tujuh tahun dengan jenis kelamin laki-laki. Pasien tersebut meninggal di UGD Rumah Sakit Kandow Rabu (24/06), setelah dirujuk dari Rumah Sakit Monompia Kota Kotamobagu Selasa (23/6). “Pasien adalahrujukan dari rumah sakit Monompia Kotamobagu dengan hasil Rapid reaktif,” jelasnya.
Dengan menggunakan APD lengkap para pejabat Bolmong melangsungkan pemakaman di Pekuburan Keluarga di Desa Passi pukul 18.30 Wita.
Pada proses pemakaman jenazah PDP tersebut, Kadis Kesehatan Camat Passie Barat, dan Kapolsek itu awalnya hanya mengawal pemakaman pasien PDP itu dengan standar Covid-19.
Namun mereka rasa terpanggil dan ingin memberikan contoh kepada masyarakat untuk memiliki rasa peduli akan kemanusiaan.
“Pasien yang dimakamkan merupakan warga saya, sudah sepatutnya saya memperlakukan mereka seperti bagian dari diri saya,”ujar Marief Mokodompit, Camat Passi Barat.
Marief mengatakan, ini juga sebagai eduskasi kepada masyarakat agar tidak menolak pasien terkait Covid-19. “Kedepankan rasa kemanusiaan dan tak perlu takut akan covid-19 yang terpenting adalah ikuti protokol kesehatan yang telah dianjurkan,” kata dia.
Sementara itu Kadis Kesehatan dr Erman Paputungan mengaku sudah kesekian kali terlibat pemakaman pasien terkait Covid-19. “Yang paling penting adalah ikthiar dan ikhlas, tak perlu takut,”kata Erman.
Erman mengaku untuk menghormati pihak keluarga yang ditinggalkan maka dirinya turun langsung memakamkan pasien. “Alhamdulilah pihak keluarga mau menerima. Untuk menghormati keluarga yang ditinggalkan saya turun langsung memakamkan pasien,”tutur Erman.
Menurut Erman, masyarakat tidak perlu khawatir jika ada pasien PDP yang akan dimakamkan.”Asalkan tetap mengedepankan protokoler kesehatan pasti aman,” jelas Erman.(Viko)
Komentar