Warga Poyowa Besar Komplain PLN, Tagihan Listrik Naik 300 Persen

KOTAMOBAGU–Rahmat Gilalom warga Desa Poyowa Besar 1 Kecamatan Kotamobagu Selatan, mendatangi Kantor PLN UP3 Kotamobagu, tepatnya di jalur dua Paloko-Kinalang Kelurahan Kotobangon Kecamatan Kotamobagu Timur, Rabu (24/6/2020) siang tadi.

Ia menanyakan adanya kenaikan biaya tagihan listik dikediamannya yang mencapai hampir 300 persen dari jumlah tagihan pada bulan-bulan sebelumnya.

Rata-rata pembayaran tagihan listrik, kata Rahmat, hanya berkisar Rp 300  sampai 400 ribu per bulan. Namun, pada pembayaran bulan Juni 2020 (pemakaian bulan Mei) tagihannya naik dengan nilai bayar hingga Rp 1 juta lebih. “Sekarang saya bayar Rp 1.026.825. Sebelumnya saya bayar tagihan untuk 3 bulan terhitung Maret, April dan Mei, itu total Rp 1.576.853.” kata Rahmat.

Lanjutnya, jika dibandingkan tahun sebelumnya, saat masih ada bengkel las di rumahnya, biaya tagihan listrik juga tidak melebihi hingga jutaan rupiah.

“Tahun kemarin saja, waktu masih ada mesin las. Pembayaran hanya paling tinggi 500 ribu rupiah. Mesin las ini sudah setahun tidak digunakan, kenapa pembayarannya naik hingga 1 juta lebih seperti ini, kan aneh,” tambah Rahmat.

Menanggapi hal tersebut, Manager PLN UP3 Kotamobagu Meyrina Turambi melalui Manager transaksi energi, Jhon Fi Ardianova, berasumsi adanya kenaikan tagihan pembayaran itu karena pemakaian yang meningkat.
“Asumsi kami kemungkinan melonjaknya tagihan karena pemakaian listrik pelanggan meningkat pada bulan ramadhan,” ujarnya.

Meski demikian, ia mengakui jika biaya pemakaian per bulan dari pelanggan tersebut, hanya 400 ribu lebih. “Tadi kita sudah lihat bersama konsumen, didata kami itu rata-rata pemakaian perbulan Rp 400 ribu sekian. Asumsi kami sementara karena di bulan puasa penggunaan listrik meningkat. Otomatis disaat sahur itu memakai tv, lampu, menyalakan penanak nasi listrik, pendingin dan lain sebagainya,” katanya.

Disinggung adanya kerusakan pada meteran, ia mengatakan, hal itu tidak mungkin terjadi. “Kami akan cek langsung ke kediaman pelanggan. Tapi saya pastikan kalau ada kerusakan Kwh meter, putarannya itu bukan semakin cepat melainkan semakin lambat. Jadi pemakaian pelanggan bukan semakin banyak tapi semakin sedikit. Makanya PLN rutin melakukan pemeliharaan meter, karena jika meternya rusak, yang dirugikan itu PLN bukan pelanggan,” jelasnya.(Erwin Makalunsenge)

Komentar