Meski Hanya Lulusan SMP, Warga Desa Bilalang 2 Mampu Ciptakan Mesin Pemecah Kemiri

KOTAMOBAGU—Sebagian orang bisa saja menilai anak yang putus sekolah atau berpendidikan rendah bakal memiliki masa depan suram. Sebab, mereka dianggap tidak mempunyai kemampuan mumpuni untuk menghasilkan sesuatu yang membanggakan.

Namun, penilaian itu tidak berlaku bagi semua. Diantaranya Kadrianto Mokoagow warga Desa Bilalang 2 Kecamatan Kotamobagu Utara. Pria yang berusia 28 tahun ini tidak mengenyam pendidikan tinggi, tapi memiliki ide kreatif dan mampu melahirkan inovasi yang canggih.

Meski hanya lulusan SMP, Kadri sapaan akrabnya berhasil membuat mesin pemecah kemiri. Kualitasnya pun tak kalah jauh dengan mesin pabrikan. Keberhasilan membuat mesin ini, juga mengantarkannya meraih juara I pada lomba  Inovasi Government Award (IGA) Tahun 2020 yang diselenggarakan Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu beberapa waktu lalu.

Mesin pemecah cangkang kemiri buatan Kadrianto Mokoagow. (Foto: Erwin Makalunsenge/Bolmong.News)

Kadri menceritakan ide membuat mesin pemecah cangkang kemiri berawal dari usaha ibunya, jual beli kemiri pada tahun 2016 silam. Setiap hari, ia melihat ibunya memisahkan daging kemiri yang dibeli itu dari cangkangnya. Setelah itu baru di jual lagi ke pasar.

Dengan niat ingin membantu orang tuanya, ia mulai merakit mesin tersebut secara otodidak dengan peralatan seadanya. Alhasil, keinginannya itu tercapai.

Kadri mengaku, dalam membuat sebuah mesin pemecah cangkang kemiri bisa dikerjakan hanya dalam waktu 3 minggu. “Untuk mesin yang pertama saya buat memang butuh waktu cukup lama, karena baru pertama kali dan banyak yang pecah. Dagingnya tidak utuh berbentuk bulat. Tapi setelah saya pelajari lagi setelannya, Alhamdulillah hasilnya sudah bagus dan utuh tidak lagi pecah. Membuat mesin juga tinggal membutuhkan waktu 3 minggu,” tuturnya, saat ditemui di kediamannya, Senin (12/10/2020).

Lanjutnya, mesin buatanya itu bisa menggiling buah kemiri hingga 2 ton dalam waktu 2 jam. Bahkan, hasil karyanya sudah mulai diminati warga dari Bolaang Mongondow Raya hingga Provinsi Gorontalo. “Sampai sekarang sudah 9 unit mesin pemecah kemiri yang saya buat, 1 unit di beli warga Gorontalo. Untuk 1 unit saya jual dengan harga 25 juta sampai 30 juta tergantung kapasitas mesin yang dipesan pembeli,” ujarnya. (Erwin Makalunsenge)

Komentar