Kotamobagu Salah Satu Daerah di Sulut, Adanya Kenaikan Tekanan Inflasi Desember 2022

BNews, Sulut – Kota Kotamobagu merupakan salah satu daerah di Sulawesi Utara (Sulut) yang menunjukan adanya kenaikan tekanan inflasi pada Desember 2022. Senin 9 Januari 2023.

Hal ini setelah menyusul adanya pergerakan harga-harga secara umum di Sulut, salah satunya komoditas beras.

Selain itu, komoditas strategis bawang merah, rica atau cabai rawit dan tomat (Barito), juga ikut mendorong inflasi Sulut, dengan total andil 0,329 persen (mtm).

Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulut Andry Prasmuko menyebutkan, selain Kotamobagu, ada Kota Manado yang ikut menunjukkan adanya kenaikan tekanan inflasi.

Baca Juga:BI Prediksi Sulut Masih Inflasi di Januari 2023, Begini Penjelasannya

Misalnya, komoditas beras yang ikut mendorong inflasi di kedua kota tersebut, dengan kontribusi sebesar 0,17 persen (mtm) terhadap inflasi Sulut.

Ini pun berdasarkan estimasi BI, dengan inflasi Sulut tercatat sebesar 0,75 persen (mtm) atau 4,27 persen (yoy).

Namun, ini lebih rendah dibandingkan inflasi Nasional yang tercatat sebesar 5,51 persen (yoy).

Bahkan, inflasi Kota Manado tercatat sebesar 0,66 persen (mtm) dan Kota Kotamobagu mengalami inflasi sebesar 1,38 persen (mtm).

Maka dengan adanya perkembangan tersebut, secara tahunan inflasi Kota Manado tercatat sebesar 4,00 persen (yoy) dan ini merupakan yang terendah ke-5 dari 90 kota pencatatan inflasi.

Baca Juga:Tercatat Inflasi Sulut di 2022 Lebih Rendah Dibandingkan Nasional

Sedangkan inflasi tahunan Kota Kotamobagu tercatat sebesar 6,03 persen (yoy).

“Kendati begitu, berdasarkan pemantauan kami, pasokan cenderung stabil di tengah terbatasnya produksi, karena beberapa sentra belum memasuki masa panen,” ujar Andry Prasmuko, belum lama ini dalam ketarangan resmi yang diterima Bolmong.News.

Namun dirinya tak menapik, dimana secara Nasional, kenaikan harga beras didorong dengan meningkatnya harga gabah di tingkat petani dan penggilingan.

Ia pun memisalkan, komoditas tomat sendiri mencatatkan kenaikan IHK dari 53,73 ke 175,37 atau sebesar 226,39 persen (mtm) di Kota Manado dan ini merupakan yang tertinggi di Indonesia.

Baca Juga:Wisatawan Mancanegara Berkunjung ke Sulut Meningkat, Didominasi Warga Tiongkok

“Berdasarkan informasi yang kami himpun di Pasar Bersehati Manado, pasokan tomat menjelang Hari Raya Natal 2022 lalu, cenderung berkurang, sehingga menyebabkan lonjakan harga,” katanya.

“Selain itu, faktor curah hujan yang tinggi, diperkirakan menjadi penyebab tidak optimalnya panen tomat di Sulut,” tandasnya.

Sumber : BI Perwakilan Sulut
Editor    : Wahyudy Paputungan

Komentar