Mahasiswa Unkhair Ternate Telusuri Jejak Sejarah Kerajaan Bolaang Mongondow

 

Dua Mahasiswa Unkhair Ternate saat berdiskusi sejarah kerajaan Bolaang Mongondow bersama pegiat sejarah Sumitro Tegela. (F: ewin)

BolmongNews.com, KotamobaguSejarah kerajaan Bolaang Mongondow (Bolmong), ternyata menarik perhatian Mahasiswa Universitas Khairun (Unkhair) Ternate untuk ditelisik. Adalah Ahad Lotono dan Alfaid Miradji.

Dua mahasiswa fakultas ilmu sosial budaya semester VI itu, berkunjung ke Kota Kotamobagu, Kamis (21/3/2019), untuk menelusuri jejak sejarah salah satu kerajaan yang pernah berjaya di abad ke-16 hingga awal abad ke-19 di Nusantara bagian timur. (Provinsi Sulawesi Utara saat ini ).

Sebelum melakukan penelusuran, kedua mahasiswa ini mendatangi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Kotamobagu, Ahmad Yani Umar, di kantornya untuk meminta arahan.

Kepala Diskominfo Ahmad Yani Umar bersama kedua Mahasiswa Unkhair Ternate.

Yani menyarankan, agar keduanya mengunjungi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Kotamobagu dan beberapa tokoh sejarah dan budayawan di Bolmong.

“Kami ingin mencari tahu tentang sejarah kerajaan Bolaang Mongondow,” ujar Ahad kepada Kepala Diskominfo Kota Kotamobagu, Ahmad Yani Umar, diruang kerjanya.

Ahad menerangkan, ia dan rekannya, hanya ingin mencari tahu jejak Datoe Loloda Mokoagow atau Datoe Binangkang yang berkuasa sekira tahun 1650 hingga 1694.

“Kami berdua berasal dari Loloda. Yang ingin kami ketahui apakah Raja Loloda Mokoagow ini memiliki hubungan dengan suku Loloda di daerah kami,” terangnya.

Usai bertemu Kadis Kominfo keduanya pun berkunjung ke makam Datoe Loloda Mokoagow di perkebunan rigi desa Poyowa Besar Kecamatan Kotamobagu Selatan. Kemudian mendatangi kediaman salah satu pegiat sejarah Bolmong, Sumitro Tegela di Desa Kopandakan II Kecamatan Lolayan.

“Alhamdulillah sudah ada beberapa data yang kami peroleh dari hasil diskusi bersama bapak Sumitro Tegela. Ini kami jadikan sebagai referensi kami, Insha Allah kami akan balik lagi untuk merampungkan data ini,” kata Ahad dan Alfaid. (ewin)

Komentar