Tambang Super Busa Ramai Lagi

BOLMONGNEWS.COM, Bolmong–Meski telah ditertibkan bekali-kali oleh Kepolisian nyatanya lokasi tambang liar di Desa Bakan, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) mulai ramai lagi oleh penambang.

Informasi yang diterima Bolmongnews, ada ratusan penambang yang kembali adu nyawa di sana.

Kompleks super busa disebut paling ramai. Penjagaan aparat kepolisian sudah tak seketat sebelumnya. Jumlah personel sudah jauh berkurang.

Seorang penambang yang enggan namanya disebut menyatakan, tambang itu sudah ramai sejak penjagaan masih ketat. “Waktu itu kami masuk lewat jalan tikus, pada dini hari saat polisi terlelap,” kata dia, Jumat (13/09) pekan lalu.

Ia mengaku pernah berhari-hari sembunyi di atas puncak super busa. Lokasi puncak tak pernah terjamah polisi. “Mereka hanya jaga di bawah,”ungkap dia.

Dirinya nekat menambang demi menafkahi keluarganya. Ia mengisahkan di masa masa awal penertiban, dirinya dilanda stres berat karena minus pemasukkan. “Saya tak punya jalan lain untuk menafkahi keluarga saya,” kata dia.

Hal itu mendorongnya nekat menambang meski ada resiko tertangkap aparat atau tewas. “Jika tewas sudah takdir, yang penting saya mati demienafkahi keluarga saya,” katanya.

Seorang penambang lainnya menyatakan, pasca penutupan awalnya ia coba mengadu nasib menambang di wilayah Tanoyan yang berdekatan. Hasilnya tak begitu baik, beda jauh dari pendapatannya di kampung sendiri. “Akhirnya saya ikut ajakan teman saya, naik malam hari, lewat jalur memutar, saya harus merangkak hindari petugas,” kata dia.

Tiba di atas ia terkejut. Disana ada ratusan penambang. Ia menyebut kini aparat tak nampak lagi “Penambang semakin banyak, kami kian leluasa,” beber dia.

Ia mengungkap, bertahun tahun dirinya hidup dari pertambangan. Dalam sepekan ia bisa kantongi uang sekira Rp 4 jutaan. “Dengan itu saya bisa bangun rumah, beli kebun hingga sekolahkan anak di sekolah layak,” kata dia.

Ia menilai tidak adil jika hanya tambang Bakan saja yang ditertibkan. Kata dia ada puluhan tambang liar di Bolmong yang bebas beroperasi. “Kenapa cuma di sini,” kata dia.

Sebelumnya Bupati Bolmong Yasti Soepredjo mengaku alami dilema dalam mengatasi masalah pertambangan di Bolmong. “Mereka sudah diimbau untuk tidak menambang tapi tidak mau dengar, maunya ditegakkan hukum tapi kalau mau ditangkap semua, penjara akan penuh,” kata dia.

Dikatakan Yasti, pihaknya akan berembuk kembali dengan pihak Polres Kotamobagu untuk mencari solusi terhadap masalah tersebut.

Dia sudah mengusulkan wilayah pertambangan rakyat (WPR) di Bolmong kepada Gubernur Sulut Olly Dondokambey. “Saya sudah usulkan ke gubernur, kalau tidak salah di wilayah Tanoyan dan Mois,” katanya.

Dikatakan Yasti, WPR adalah satu satunya solusi bagi masalah pertambangan ilegal di Bolmong. Dengan WPR, pertambangan jadi legal dan aspek keamanan terjamin.(vik)

Komentar