Lomba LKS Tingkat Nasional, Bolmong Utusan Satu-satunya Provinsi Sulut

BolmongNews.com, Bolmong–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow (Bolmong) kembali jadi satu-satunya utusan dalam lomba Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) ke tingkat Nasional.

Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Bolmong Sofyanto Mamonto mengatakan, pada waktu lalu Dinsos telah mengikutsertakan dua peserta dalam lomba Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan LKS.

“Alhamdullilah dalam lomba LKS Pemkab juara I. Sehingga menjadi satu-satunya utusan Provinsi Sulut ke tingkat Nasional pada Agustus mendatang,” ungkap Sofyanto, Selasa (02/07/2019).

Kasi Pemberdayaan Pengembangan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial ST Nurmiaty Salam menambahkan, itu merupakan kegiatan Seleksi dan Orientansi pilar-pilar kesejahteraan sosial tingkat provinsi.

Dan tiap kabupaten/kota memiliki satu utusan dalam kegiatan tersebut. Untuk kegiatan lomba tersebut ada empat pilar yakni, TKSK, LKS, Karangtaruna, dan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM).

“Untuk Bolmong pesertanya adalah dua orang, dan itu sudah mencakup TKSK dan LKS. Karena yang hanya dimintakan oleh Provinsi adalah dua pilar tersebut. Yang duanya lagi mungkin karena keterbatasan anggaran, maka hanya dua pilar yang dimintakan,” bebernya.

Untuk peserta diambil dari pekerja TKSK di Bolmong dan yang ikut lomba tersebut juga merupakan koordinator TKSK.

“Dan satu kebanggan untuk kami, bahwa utusan Kabupaten Bolmong dalam lomba LKS mendapatkan juara 1 dan merupakan utusan ke tingkat Nasional,” katanya.

Lanjutnya, pemenang akan diberengkatkan sebelum tanggal 17 Agustus. Kegiatan ini pun dilaksanakan oleh Kementerian Sosial (Kemensos).

Untuk pemenangnya yang membawa nama Kabupaten Bolmong sampai ke tingkat Nasional lanjutnya, berasal dari Desa Montoi Timur. Dan ini sudah merupakan iven tahunan.

“Karena kan di Karangtaruna kami mengikutsertakan mereka dalam pelatihan-pelatihan seperti di Kabupaten, Provinsi, dan diluar Provinsi juga. Jadi benar-benar kalau menjadi TKSK, LKS, Karangtaruna memang benar-benar orang berjiwa sosial. Kalau kita ambil misalnya peserta yang tidak berjiwa sosial kan, repot juga dilapangan,” jelasnya.

Menurutnya, tujuan dari kegiatan ini yakni untuk meningkatkan SDM dan lembaga yang lebih baik lagi. Untuk mereka yang ikut lomba tersebut harus memasukan profilnya, Berbadan hukum, dan berdomisili didesa tersebut.

“Kenapa mereka minta profil, karena mereka ingin mengetahui bagaimana keterlibatan peserta dalam kegiatan masyarakat. Apa yang sudah dilakukan dimasyarakat, kemudian dibuat vidoe atau photo. Dan selanjutnya dibuat dalam power point kemudian itu yang dipaparkan,” katanya.(Viko)

Komentar