Pemkab Boltim Mulai Lakukan Vaksinasi Anak Usia 6 – 11 Tahun

BOLTIM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Timur (Boltim) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), Senin 24 Januari 2022 hari ini, mulai melaksanakan vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun.

Vaksinasi perdana untuk anak-anak ini di mulai di Sekolah Dasar Negeri I (SDN 1) Desa Paret, Kecamatan Kotabunan. Vaksin yang disuntikan adalah Sinovac dan ditargetkan dilaksanakan hingga bulan Maret 2022 mendatang.

“Hari ini, kegiatan penyuntikan vaksin untuk anak usia 6-11 tahun di Kabupaten Boltim mulai kita laksanakan dengan sasaran seluruh sekolah SD,” kata Kepala Dinkes Boltim, Saifudin Gobel, SKM.

Ia mengungkapkan, pada vaksinasi perdana ini sebanyak 55 anak yang sudah melakukan penyuntikan dari total pendaftar 89 anak.

“Besok, akan dilanjutkan kegiatan vaksinasi untuk anak dengan didampingi pihak Dinas Pendidikan, TNI/Polri serta pemerintah kecamatan dan desa,” ujarnya.

Disisi lain ia mengimbau kepada seluruh orang tua di Kabupaten Boltim, untuk mengikutsertakan anak – anak mereka dalam program vaksinasi tersebut.

‘Hal ini dilakukan untuk mencegah anak – anak kita dari penularan COVID-19. Jangan takut karena vaksin yang diberikan ini aman dan halal. Kita juga membutuhkan persetujuan dari orang tua murid,” katanya.

Di tempat yang sama, Kapolres Boltim, AKBP AKBP I Dewa Nyoman Agung Surya Negara, menjelaskan, kegiatan vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun ini, merupakan program dari Pemerintah Pusat.

“Ini adalah program dari pemerintah pusat, target untuk vaksinasi anak usia 6 sampai 11 tahun, itu memang direncanakan bulan maret sudah 100% semua,” katanya.

Kapolres juga membeberkan jenis vaksin yang disuntikan adalah jenis Sinovac.

“Untuk aturan, untuk anak-anak usia 6 sampai 11 tahun itu menggunakan vaksin sinovac. Karena memang regulasinya seperti itu, harus sinovac,” ungkapnya.

“Persekolah, nanti kita bertahap. Sesuai penyampaian Kepala Dinas Kesehatan, target kita dua minggu, dua minggu ini diupayakan seluruhnya sekolah sudah tervaksinasi,” tandasnya.

(Gazali Potabuga/Erwin Makalunsenge)

Komentar